Home / Film & Musik / Film Rego Nyowo: Teror Mistik di Kos-Kosan, Harga yang Dibayar Adalah Nyawa

Film Rego Nyowo: Teror Mistik di Kos-Kosan, Harga yang Dibayar Adalah Nyawa

rego nyowo film

Jakarta, viralhariini.com“Rego Nyowo”, berasal dari bahasa Jawa yang berarti Harga Nyawa, bukan sekadar film horor biasa. Film ini menyuguhkan kisah mencekam dengan filosofi Jawa, nilai karma, serta pergulatan batin manusia saat memilih antara hidup dan mati. Disutradarai oleh sineas lokal dengan rasa internasional, Rego Nyowo menampilkan cerita kuat yang menggabungkan unsur supranatural, mistik Jawa, dan drama keluarga.

Apa jadinya jika tempat yang kamu sebut “rumah” ternyata menyimpan rahasia kelam yang mengintai nyawamu? Film “Rego Nyowo” hadir sebagai horor lokal yang menyuguhkan ketegangan dalam balutan suasana kos-kosan Jawa yang semula hangat namun berubah menjadi sarang teror tak kasatmata.

Film ini mengangkat kisah sederhana namun menyeramkan tentang tempat tinggal yang nyaman, harga sewa yang murah… tapi tidak bisa bayar dengan uang.

Sinopsis: Kedatangan Lena, Awal dari Semua

Lena (Sandrinna Michelle) adalah seorang mahasiswi baru yang datang dari Jakarta ke Malang untuk melanjutkan kuliah. Ia tinggal bersama kakaknya, Benhur (Ari Irham), di sebuah kos yang tampak sempurna: bangunannya bersih, nyaman, hangat, dan yang paling penting, murah.

Kos itu milik pasangan suami istri, Bu Astri (Diah Permatasari) dan Pak Wiryo (Erwin Moron), yang sangat ramah dan keibuan. Mereka bahkan rutin mengadakan makan malam bersama semua penghuni kos setiap minggu—membangun suasana kekeluargaan yang jarang ditemukan di tempat lain.

Namun, semua berubah ketika salah satu penghuni kos mengalami mimpi aneh berulang-ulang. Dalam mimpinya, ia melihat sosok pocong tergantung di atap rumah. Ia mulai berperilaku aneh dan yakin kos tersebut angker.

Awalnya Lena dan Benhur menganggapnya mengada-ada. Tapi semua jadi berubah ketika Lena sendiri melihat sosok pocong yang sama dalam mimpinya, dan kemudian di dunia nyata. Dari sinilah teror dimulai. Satu per satu penghuni kos mulai mengalami kejadian janggal. Dan satu per satu pula, mereka menghilang.

Rego Nyowo: Ketika Nyawa Jadi Mata Uang

Kos ini bukanlah tempat tinggal biasa. Ia memiliki sejarah kelam yang sengaja disembunyikan. Lena akhirnya mengetahui bahwa setiap kenyamanan yang mereka nikmati, dibayar dengan nyawa orang lain.

Dalam filosofi Jawa, “Rego Nyowo” berarti harga sebuah nyawa. Bukan uang yang diminta—melainkan tumbal. Bu Astri dan Pak Wiryo ternyata menyimpan perjanjian mistis demi menjaga agar kos tetap “hidup”, nyaman, dan… terus penuh penghuni.

Kekuatan Film: Mencekam, Sarat Makna, dan Khas Indonesia

Berbeda dengan horor barat yang mengandalkan jumpscare cepat, Rego Nyowo bermain di atmosfer: lorong gelap kosan, suara tangisan halus di malam hari, pintu yang terbuka sendiri, dan bau bunga melati yang muncul tanpa sebab.

Dengan menggunakan latar budaya Jawa dan kepercayaan tentang tumbal dan karma, film ini memberi pengalaman menonton yang tidak hanya menakutkan, tapi juga menggugah rasa ingin tahu.

Pemeran dan Karakter:

  • Sandrinna Michelle sebagai Lena — mahasiswi cerdas yang awalnya skeptis, namun berubah menjadi sosok pemberani saat harus menyelamatkan diri dan kakaknya.
  • Ari Irham sebagai Benhur — kakak protektif, namun menyimpan trauma masa kecil.
  • Diah Permatasari sebagai Bu Astri — sosok ibu kos yang lembut, namun misterius.
  • Erwin Moron sebagai Pak Wiryo — suami Bu Astri yang pendiam dan sering terlihat berbisik sendiri di halaman belakang.
  • Penghuni kos lainnya yang turut menjadi korban, menambah intensitas cerita dari waktu ke waktu.

Kesimpulan: Kos yang Murah, Tapi Bernyawa

Rego Nyowo adalah pengingat bahwa di balik sesuatu yang terlalu baik untuk jadi kenyataan, mungkin ada harga tersembunyi yang harus dibayar. Film ini berhasil membangun ketegangan dengan gaya lokal, tanpa kehilangan sentuhan modern dan emosional.

Apakah kamu berani tinggal di kos yang tampaknya ideal, tapi menyimpan rahasia tentang siapa yang harus “menghilang” agar kenyamanan tetap terjaga?

Baca juga : Film Sihir Pelakor: Adaptasi Viral dari Kisah Nyata, Saat Dosa Jadi Kutukan

Tag:

Satu Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *