Dunia perfilman Indonesia kembali diwarnai dengan hadirnya karya yang mengaduk emosi penonton—‘Sihir Pelakor’, film terbaru yang diangkat dari kisah nyata viral dalam podcast YouTube RJL5 (Rasa, Jiwa, Logika). Cerita ini sempat menyedot perhatian jutaan pendengar dan penonton karena mengangkat tema yang lekat dengan kehidupan nyata: perselingkuhan, trauma keluarga, dan praktik spiritual gelap.
Berdasarkan Kisah Nyata: Saat Keluarga Runtuh di Masa Remaja
Cerita dalam film ini berfokus pada sosok Vita, seorang perempuan yang mengisahkan luka batin masa kecilnya. Saat masih duduk di bangku SMP, Vita harus menyaksikan keluarganya hancur—ayahnya berselingkuh dengan seorang wanita misterius. Namun yang membuat cerita ini tak biasa adalah dugaan keterlibatan sihir dan ilmu hitam dalam hubungan gelap tersebut.
Dalam wawancaranya di podcast RJL5, Vita menjelaskan bahwa perubahan perilaku ayahnya begitu drastis, dari sosok penyayang menjadi kasar dan dingin terhadap keluarganya. Bahkan sang ayah sempat tak pulang selama berbulan-bulan dan konon terlihat bersama wanita lain yang dikenal sebagai “mbak pelakor dari pasar sebelah”.
Ketika Kisah Mistis Menjadi Visual Dramatis
Sutradara film ini, Naya Arifin, menyampaikan bahwa pendekatan sinematik yang ia pilih bukan hanya sebagai horor murni, tetapi juga drama psikologis yang menyentuh sisi keluarga dan trauma anak. Naya mengatakan:
“Kita ingin penonton tidak hanya takut, tapi juga merenung. Perselingkuhan bukan hanya soal cinta gelap, tapi bisa berdampak seumur hidup bagi anak-anak.”
Film ini juga menghadirkan aktris muda Shenina Cinnamon sebagai Vita, dan Donny Damara sebagai sang ayah. Performa keduanya disebut memikat dan penuh emosi.
Sihir, Dendam, dan Luka yang Tak Kunjung Sembuh
Apa yang membuat film ini berbeda dari cerita pelakor lainnya adalah elemen gaib yang menyelimuti cerita. Dalam pengakuannya, Vita mengatakan bahwa sang wanita simpanan disebut-sebut sebagai dukun atau pengguna ilmu pelet. Bahkan, ibunya sempat jatuh sakit tanpa sebab dan mengalami mimpi-mimpi buruk yang berulang.
Dalam film, peristiwa ini divisualisasikan lewat adegan-adegan yang menegangkan—seperti rumah yang penuh bau dupa, cermin yang memantulkan bayangan aneh, hingga suara-suara gaib yang hanya didengar oleh anak-anak. Namun di balik ketegangan itu, ada narasi kuat tentang patah hati seorang ibu dan dampak psikologis pada anak.
Lebih dari Horor: Ini Cerita Tentang Luka yang Tak Terlihat
‘Sihir Pelakor’ tidak sekadar mengandalkan unsur mistis. Film ini sukses mengeksplorasi tema luka batin, pengkhianatan, dan kesehatan mental dalam rumah tangga. Penonton diajak melihat bagaimana anak-anak bisa kehilangan arah karena konflik orang tua.
Vita, dalam film, tumbuh menjadi sosok yang penuh rasa curiga pada cinta dan kesulitan mempercayai orang lain. Ia kerap bermimpi buruk, mengalami insomnia, hingga akhirnya mencari terapi saat dewasa. Inilah yang membuat cerita terasa relate, terutama bagi mereka yang pernah berada dalam keluarga yang tidak harmonis.
Reaksi Penonton: “Real, Menohok, dan Menyakitkan”
Sejak tayang perdana, film ini langsung mendapat respons positif di media sosial. Banyak netizen mengaku ikut menangis saat menyaksikan konflik ibu dan anak, serta mengutuk keras sang pelakor.
Beberapa komentar menyebut:
“Gue pikir ini cuma film pelakor biasa, ternyata bikin trauma masa kecil gue ke-rewind semua.”
“Siapa pun yang nulis naskah ini, terima kasih udah berani angkat cerita kita-kita yang tumbuh di rumah toxic.”
Podcast RJL5, Inspirasi Cerita Nyata yang Berani
Podcast RJL5 memang dikenal sebagai ruang berbagi kisah nyata yang tak banyak dibicarakan secara terbuka. Dengan narasi tenang dan musik yang membangun suasana, kisah Vita menjadi salah satu episode paling viral—bahkan sudah ditonton lebih dari 2 juta kali sebelum difilmkan.
Kolaborasi antara RJL5 dan dunia film ini dinilai sebagai langkah maju dalam menghadirkan cerita yang dekat dengan realitas masyarakat.
Sihir Pelakor bukan sekadar film horor keluarga. Ini adalah refleksi dari kisah nyata yang sering terjadi diam-diam di sekitar kita. Dengan akting kuat, cerita menyentuh, dan visual yang menggetarkan, film ini memberi pesan bahwa trauma masa lalu tidak selalu bisa dihindari, tapi bisa dihadapi dan disembuhkan.
Bagi siapa pun yang pernah hidup dalam bayang-bayang rumah tangga retak, film ini mungkin terasa seperti cermin yang menyakitkan—tapi juga membebaskan.
Baca juga : Film Series Peaky Blinders: Drama Kriminal Klasik yang Brutal
Satu Komentar