Jakarta, viralhariini.com – Drama antara dua figur publik, Nathalie Holscher dan Erika Carlina, kembali memanas dan jadi sorotan netizen usai Nathalie secara terbuka menyampaikan permintaan maaf kepada Erika. Permintaan maaf ini muncul usai video lamanya yang dianggap menyudutkan Erika kembali viral di media sosial. Banyak netizen yang menilai Nathalie tengah mengalami gelombang cancel culture, bahkan dianggap “panik” karena kehilangan simpati publik.
Dalam unggahan video yang tersebar di platform TikTok dan Instagram Reels, Nathalie terlihat mengutarakan permintaan maaf dengan nada yang tenang namun canggung. Ia menyebut bahwa dirinya tidak memiliki niat buruk terhadap Erika Carlina dan berharap bisa berdamai. “Saya minta maaf atas pernyataan saya di masa lalu yang mungkin menyakiti hati Erika atau membuat publik salah paham,” ujar Nathalie.
Namun reaksi publik justru beragam. Banyak netizen yang tidak menerima permintaan maaf itu begitu saja. “Kalau nggak viral kayaknya nggak bakal minta maaf,” tulis salah satu komentar yang mendapatkan ribuan likes. Ada juga yang menyebut Nathalie hanya meminta maaf karena takut kehilangan pekerjaan dan sponsor.
Erika Carlina sendiri merespons dengan cukup dewasa. Dalam sesi live-nya, Erika menyatakan bahwa ia menghargai permintaan maaf tersebut, namun juga menegaskan bahwa luka dari kata-kata yang menyakitkan tidak bisa dihapus begitu saja. “Maaf itu mudah diucapkan, tapi susah dilupakan kalau sudah menyangkut harga diri,” ucap Erika dengan nada tenang tapi tegas.
Perlu diketahui, video yang membuat heboh ini berasal dari wawancara lama di mana Nathalie secara tidak langsung menyinggung kehidupan pribadi Erika dengan komentar yang dinilai merendahkan. Saat itu, isu tersebut sempat tenggelam, namun kini mencuat kembali dan menyeret nama Nathalie ke dalam pusaran cancel culture.
Cancel Culture Jadi Pemicu Minta Maaf?
Cancel culture atau budaya pembatalan di kalangan selebriti Indonesia kini semakin kuat. Netizen dengan cepat menyebarkan video kontroversial, membuat tren tagar seperti #NathalieCancel dan #JusticeForErika ramai di X (Twitter) dan TikTok. Beberapa brand yang sebelumnya pernah bekerja sama dengan Nathalie juga mulai disorot oleh warganet agar mengevaluasi kerja sama mereka.
Fenomena ini memperlihatkan bagaimana internet dan sosial media saat ini menjadi alat kontrol sosial yang tajam. Selebriti tidak bisa lagi sembarangan bicara tanpa konsekuensi. Sekali tersandung masalah, rekam jejak digital akan terus menghantui, bahkan setelah bertahun-tahun.
Di sisi lain, sebagian publik justru merasa cancel culture bisa menjadi senjata yang berbahaya jika digunakan secara tidak proporsional. “Orang salah itu wajar, tapi kalau udah minta maaf dan masih dihujat, itu yang nggak sehat,” ujar seorang pengguna Instagram dalam kolom komentar.
Pengamat media sosial, Rendy Oktavianus, menyebut bahwa kasus Nathalie vs Erika adalah potret bagaimana masyarakat Indonesia kini lebih kritis terhadap perilaku publik figur. “Dulu cukup minta maaf, selesai. Sekarang tidak cukup. Publik ingin ada pertanggungjawaban, ingin ada perubahan nyata,” ujarnya.
Polemik ini pun menjadi peringatan bagi para selebriti untuk lebih bijak bermedia sosial, dan menyadari bahwa ucapan, baik disengaja maupun tidak, akan selalu mendapat perhatian dari masyarakat yang semakin peduli akan isu etika dan empati.
Hingga berita ini ditulis, Nathalie Holscher belum memberikan klarifikasi tambahan di luar video permintaan maafnya. Sementara Erika Carlina tampak memilih fokus pada kariernya dan enggan memperpanjang konflik. Tapi satu hal yang pasti: masyarakat kini tidak lagi mudah melupakan, apalagi memaafkan, tanpa proses yang jujur dan transparan.
Apakah Nathalie benar-benar sedang kena cancel culture atau ini hanya efek viral sesaat? Waktu yang akan menjawab. Tapi satu hal yang tidak bisa dipungkiri: publik makin cerdas, dan maaf tak lagi cukup.
Baca juga : Erika Carlina Resmi Laporkan DJ Panda Atas Dugaan Pengancaman
2 Komentar